InfoAntiGalau - Seorang pasien menderita penyakit aneh karena sekujur tangan dan kaki
keluar ribuan paku. Kini pasien itu dirawat di Rumah Sakit Nur Hidayah
di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasien itu bernama Supiyati, warga Arjomulyo, Oku Timur, Palembang,
Sumatera Selatan. Wanita 25 tahun itu menderita sejak Selasa 25
September 2012 siang. Direktur Rumah Sakit (RS) Nur Hidayah Bantul, dr
Arrus Ferry di Bantul, Rabu 26 September 2012 mengatakan Supiyati sudah
menjalani terapi rukyah tim RS Nur Hidayah.
Namun, kata dia, karena kondisi fisik Supiyati yang masih lemah
setelah menjalani terapi, operasi untuk mengeluarkan puluhan paku yang
masih tertanam di sekujur kakinya Selasa malam kemarin diundur.
"Operasi dijadwalkan nanti (kemarin) malam. Kami memohon bantuan doa
kesembuhan kepada semua yang menerima berita ini," kata dia.
Sagirun, ayah Supiyati mengatakan penyakit aneh yang dialami Supiyati
itu tanpa sebab yang jelas. Diungkapkannya, selama sekira 1,5 tahun
sudah lebih dari dua ribu paku dan jarum keluar dari kaki dan tangan
Supiyati.
Ia mengatakan gejala penyakit aneh yang diderita putri kedua dari
empat anaknya itu bermula sejak Juli 2010, dimana Supiyati tengah
melangsungkan akad nikah di Arjomulyo, Sumsel. "Namun saat akad nikah,
Supiyati mendadak pingsan," kata warga Dusun Seropan, Muntuk, Dlingo
yang transmigrasi ke Palembang sejak 1977 silam.
Bahkan, kata dia, empat bulan setelah akad nikah, Supiyati juga
sempat tak sadarkan diri selama 31 hari seperti mati suri tanpa makan
dan minum. Seiring waktu berjalan dan Supiyati merasa tidak kuat menahan
rasa sakit dan nyeri akibat logam yang tertanam di tubuhnya, maka
pernah dibawa berobat ke dua RS di Sumatera.
Namun, karena tidak ada perkembangan berarti, keluarga memutuskan
membawa Supiyati kembali ke tanah kelahiran ayah dan ibunya di Dusun
Seropan, Dlingo. Selama 25 hari dirawat di rumah, akhirnya Selasa siang,
Supiyati dibawa ke RS Nur Hidayah.
"Saya merasakan panas seperti gejala herpes setiap kali ada paku baru yang masuk ke tubuh," kata Supiyati menceritakan.
Lebih jauh ia menyatakan karena paku-paku itu terus keluar dan masuk
tubuhnya, selama 1,5 tahun dirinya tidak dapat beraktifitas layaknya
orang sehat. Bahkan ia mengaku untuk berjalan saja sakit.
"Selama di sana (Sumatera), saya dan suami tidak punya musuh atau
terlibat masalah dengan orang lain, namun paku terus saja keluar dari
kaki dan tangan saya," katanya yang biasanya ada tiga paku sekaligus
yang dililit rambut panjang.
Dikutip dari: www.republika.co.id