InfoAntiGalau - Tahukah anda? Siklus tertidur itu ternyata melewati lima tahapan.
Empat tahapan pertama diklasifikasikan sebagai non-rapid eye movement
(NREM). Sedangkan satu tahapan terakhir disebut rapid eye movement
(REM).
NREM mengambil porsi 75 persen dari jam tidur anda dalam
satu malam. Sedangkan REM hanya mengambil porsi 25 persen sisanya.
Berikut penjelasannya, dikutip dari SymptomFind, Senin (31/12).
1. Tahapan I
Selama
tahapan pertama ini, orang mempersiapkan diri untuk tidur terlebih
dahulu melalui fase Alfa, berlanjut ke fase Teta. Fase Alfa mirip dengan
kegiatan melamun. Ini merupakan fase dimana meditasi otak berlangsung.
Tubuh
anda kemudian memasuki fase Teta, periode antara anda terjaga dan
setengah tertidur. Pada saat ini, jika tiba-tiba tubuh anda tergoyangkan
oleh suara keras, kejutan, atau cubitan, maka otot anda akan ikut
berkontraksi dan mengembalikan tubuh anda ke fase Alfa. Jika tubuh anda
kembali ke fase Alfa maka kantuk akan hilang dan anda kembali bersantai.
Tahap I ini bisa dikatakan siklus tidur ringan.
2. Tahap II
Tahap
kedua ini biasanya berlangsung sekitar 20 menit. Suhu tubuh turun.
Jantung berdetak lebih lambat dan napas juga melemah. Otak mulai
mengirim sinyal pendek yang dikenal dengan istilah 'Sleep Spindles.' Ini
akan membantu tubuh dan pikiran melepaskan diri dari lingkungan nyata.
Pada saat ini, ruangan sejuk akan membantu anda tertidur lebih cepat dan
lebih baik.
3. Tahap III
Tahapan ketiga ini merupakan
transisi antara tidur ringan ke tidur nyenyak. Otak mulai mengirimkan
gelombang Delta ke seluruh tubuh.
4. Tahap IV
Pada tahapan keempat ini, gelombang Delta
mengambil porsi penuh. Tidur nyenyak itu sebetulnya hanya berlangsung 30
menit. Ini adalah fase tidur yang sangat dalam dan restoratif. Tubuh
anda mulai memulihkan kondisinya setelah seharian penuh beraktivitas.
Khusus
remaja, tahapan keempat ini akan membangun otot dan jaringan
pertumbuhan mengalami perbaikan. Hormon tubuh akan menyeimbangkan tubuh
dan mengurangi stres. Otot-otot tubuh rileks sepenuhnya. Pernapasan
menjadi lebih lambat dan energi tubuh akan kembali.
Jika tubuh
mengalami gangguan pada tahap ini, maka seseorang biasanya bereaksi.
Misalnya, anda bisa mengompol, atau tidur sambil berjalan.
5. Tahap V
Tahap
kelima ini adalah tahap sempurna, atau disebut tahap REM atau tidur
paradoksal. Sebagian besar mimpi terjadi pada tahapan ini. Jika anda
melihat orang yang sedang tertidur sering terlihat berkedut matanya,
maka orang itu tengah bermimpi dan melalui tahap lima tidurnya.
Hormon
stres yang disebut kortisol juga aktif pada masa ini. Jika anda terlalu
cepat terbangun pada tahap lima ini, maka biasanya orang itu akan
grogi, lesu, dan kebingungan dibandingkan jika terbangun pada empat
tahapan lainnya.
Dikutip dari: www.republika.co.id